penertian aqidah

19.59 Posted In Edit This 0 Comments »

Aqidah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini adalah bagian dari seri
Islam
Allah-eser-green.png
Rukun Islam
Syahadat · Shalat · Puasa
Zakat · Haji
Rukun Iman
Allah · Al-Qur'an · Malaikat
Nabi · Hari Akhir
Qada & Qadar
Tokoh Islam
Muhammad SAW
Nabi & Rasul · Sahabat
Ahlul Bait
Kota Suci
Mekkah ·Madinah · Yerusalem
Najaf · Karbala · Kufah
Kazimain · Mashhad ·Istanbul
Hari Raya
Hijrah · Idul Fitri · Idul Adha
· Asyura · Ghadir Khum
Arsitektur
Masjid ·Menara ·Mihrab
Ka'bah · Arsitektur Islam
Jabatan Fungsional
Khalifah ·Ulama ·Muadzin
Imam·Mullah·Ayatullah · Mufti
Teks & Hukum
Al-Qur'an ·Hadist · Sunnah
Fiqih · Fatwa · Syariat
Manhaj
Salafush Shalih
Mazhab
Sunni
Hanafi ·Hambali
Maliki ·Syafi'i
Syi'ah
Dua Belas Imam
Ismailiyah·Zaidiyah
Lain-lain
Ibadi · Khawarij
Murji'ah·Mu'taziliyah
Lihat Pula
Portal Islam
Indeks mengenai Islam

Aqidah (Bahasa Arab: اَلْعَقِيْدَةُ) dalam istilah Islam yang berarti iman. Semua sistem kepercayaan atau keyakinan bisa dianggap sebagai salah satu aqidah.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Etimologi

Dalam bahasa Arab aqidah berasal dari kata al-‘aqdu (الْعَقْدُ) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (التَّوْثِيْقُ) yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (اْلإِحْكَامُ) yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ) yang berarti mengikat dengan kuat.

Sedangkan menurut istilah (terminologi): ‘aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.[1]

Jadi, ‘Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid[2] dan taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma’ (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita-berita qath’i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma’ Salaf as-Shalih.[3]

[sunting] Pembagian aqidah tauhid

Walaupun masalah qadha' dan qadar menjadi ajang perselisihan di kalangan umat Islam, tetapi Allah telah membukakan hati para hambaNya yang beriman, yaitu para Salaf Shalih yang mereka itu senantiasa menempuh jalan kebenaran dalam pemahaman dan pendapat. Menurut mereka qadha' dan qadar adalah termasuk rububiyah Allah atas makhlukNya. Maka masalah ini termasuk ke dalam salah satu di antara tiga macam tauhid menurut pembagian ulama:

  • Tauhid Al-Uluhiyyah,
    mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya kepada Allah dan karenaNya semata.
  • Tauhid Ar-Rububiyyah,
    mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya, yakni mengimani dan meyakini bahwa hanya Allah yang mencipta, menguasai dan mengatur alam semesta ini.
  • Tauhid Al-Asma' was-Sifat,
    mengesakan Allah dalam asma dan sifat-Nya, artinya mengimani bahwa tidak ada makhluk yang serupa dengan Allah, dalam dzat, asma maupun sifat.

Iman kepada qadar adalah termasuk tauhid ar-rububiyah. Oleh karena itu Imam Ahmad berkata: "Qadar adalah kekuasaan Allah". Karena, tak syak lagi, qadar (takdir) termasuk qudrat dan kekuasaanNya yang menyeluruh. Di samping itu, qadar adalah rahasia Allah yang- tersembunyi, tak ada seorangpun yang dapat mengetahui kecuali Dia, tertulis pada Lauh Mahfuzh dan tak ada seorangpun yang dapat melihatnya. Kita tidak tahu takdir baik atau buruk yang telah ditentukan untuk kita maupun untuk makhluk lainnya, kecuali setelah terjadi atau berdasarkan nash yang benar.[4]

Tauhid itu ada tiga macam, seperti yang tersebut di atas dan tidak ada istilah Tauhid Mulkiyah ataupun Tauhid Hakimiyah karena istilah ini adalah istilah yang baru. Apabila yang dimaksud dengan Hakimiyah itu adalah kekuasaan Allah, maka hal ini sudah masuk ke dalam kandungan Tauhid Rububiyah. Apabila yang dikehendaki dengan hal ini adalah pelaksanaan hukum Allah di muka bumi, maka hal ini sudah masuk ke dalam Tauhid Uluhiyah, karena hukum itu milik Allah dan tidak boleh kita beribadah melainkan hanya kepada Allah semata. Lihatlah firman Allah pada surat Yusuf ayat 40.[5]

[sunting]

pengertian aqidah

19.57 Edit This 0 Comments »

Aqidah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini adalah bagian dari seri
Islam
Allah-eser-green.png
Rukun Islam
Syahadat · Shalat · Puasa
Zakat · Haji
Rukun Iman
Allah · Al-Qur'an · Malaikat
Nabi · Hari Akhir
Qada & Qadar
Tokoh Islam
Muhammad SAW
Nabi & Rasul · Sahabat
Ahlul Bait
Kota Suci
Mekkah ·Madinah · Yerusalem
Najaf · Karbala · Kufah
Kazimain · Mashhad ·Istanbul
Hari Raya
Hijrah · Idul Fitri · Idul Adha
· Asyura · Ghadir Khum
Arsitektur
Masjid ·Menara ·Mihrab
Ka'bah · Arsitektur Islam
Jabatan Fungsional
Khalifah ·Ulama ·Muadzin
Imam·Mullah·Ayatullah · Mufti
Teks & Hukum
Al-Qur'an ·Hadist · Sunnah
Fiqih · Fatwa · Syariat
Manhaj
Salafush Shalih
Mazhab
Sunni
Hanafi ·Hambali
Maliki ·Syafi'i
Syi'ah
Dua Belas Imam
Ismailiyah·Zaidiyah
Lain-lain
Ibadi · Khawarij
Murji'ah·Mu'taziliyah
Lihat Pula
Portal Islam
Indeks mengenai Islam

Aqidah (Bahasa Arab: اَلْعَقِيْدَةُ) dalam istilah Islam yang berarti iman. Semua sistem kepercayaan atau keyakinan bisa dianggap sebagai salah satu aqidah.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Etimologi

Dalam bahasa Arab aqidah berasal dari kata al-‘aqdu (الْعَقْدُ) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (التَّوْثِيْقُ) yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (اْلإِحْكَامُ) yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ) yang berarti mengikat dengan kuat.

Sedangkan menurut istilah (terminologi): ‘aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.[1]

Jadi, ‘Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid[2] dan taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma’ (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita-berita qath’i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma’ Salaf as-Shalih.[3]

[sunting] Pembagian aqidah tauhid

Walaupun masalah qadha' dan qadar menjadi ajang perselisihan di kalangan umat Islam, tetapi Allah telah membukakan hati para hambaNya yang beriman, yaitu para Salaf Shalih yang mereka itu senantiasa menempuh jalan kebenaran dalam pemahaman dan pendapat. Menurut mereka qadha' dan qadar adalah termasuk rububiyah Allah atas makhlukNya. Maka masalah ini termasuk ke dalam salah satu di antara tiga macam tauhid menurut pembagian ulama:

  • Tauhid Al-Uluhiyyah,
    mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya kepada Allah dan karenaNya semata.
  • Tauhid Ar-Rububiyyah,
    mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya, yakni mengimani dan meyakini bahwa hanya Allah yang mencipta, menguasai dan mengatur alam semesta ini.
  • Tauhid Al-Asma' was-Sifat,
    mengesakan Allah dalam asma dan sifat-Nya, artinya mengimani bahwa tidak ada makhluk yang serupa dengan Allah, dalam dzat, asma maupun sifat.

Iman kepada qadar adalah termasuk tauhid ar-rububiyah. Oleh karena itu Imam Ahmad berkata: "Qadar adalah kekuasaan Allah". Karena, tak syak lagi, qadar (takdir) termasuk qudrat dan kekuasaanNya yang menyeluruh. Di samping itu, qadar adalah rahasia Allah yang- tersembunyi, tak ada seorangpun yang dapat mengetahui kecuali Dia, tertulis pada Lauh Mahfuzh dan tak ada seorangpun yang dapat melihatnya. Kita tidak tahu takdir baik atau buruk yang telah ditentukan untuk kita maupun untuk makhluk lainnya, kecuali setelah terjadi atau berdasarkan nash yang benar.[4]

Tauhid itu ada tiga macam, seperti yang tersebut di atas dan tidak ada istilah Tauhid Mulkiyah ataupun Tauhid Hakimiyah karena istilah ini adalah istilah yang baru. Apabila yang dimaksud dengan Hakimiyah itu adalah kekuasaan Allah, maka hal ini sudah masuk ke dalam kandungan Tauhid Rububiyah. Apabila yang dikehendaki dengan hal ini adalah pelaksanaan hukum Allah di muka bumi, maka hal ini sudah masuk ke dalam Tauhid Uluhiyah, karena hukum itu milik Allah dan tidak boleh kita beribadah melainkan hanya kepada Allah semata. Lihatlah firman Allah pada surat Yusuf ayat 40.[5]

[sunting]

Sinopsis Film Hari Untuk Amanda

19.54 Posted In Edit This 0 Comments »

Sinopsis Film Hari Untuk Amanda

28Dec2009 Filed under: Film

Ada satu film romantis yang sebentar lagi akan tayang di film bioskop indonesia. Setelah melihat cuplikan ini, saya rasa ini diperuntukkan untuk kaum hawa saja dan bisa juga untuk kaum adam sebagai pelajaran. Mengapa begitu menarik film Hari Untuk Amanda ? Karena disini ada kisah cinta seorang wanita yang bimbang dengan pilihan pasangan hidup, hati yang pasti terpilih dan siapakah pilihannya ? What is the next story in this movie ? Check this out !

Ada gadis yang berusia sekitar 20 tahunan yang bernama Amanda ( diperankan oleh Fanny Fabriana ) merasa bimbang dan cemas. Permasalahannya mantan pacarnya Hari ( diperankan oleh Oka Antara ) hadir kembali dalam kehidupannya ketika dia akan menikah dengan Dody ( diperankan oleh Reza Rahardian ). Hubungan si Amanda dengan Hari pernah dibina selama 8 tahun ini kandas di tengah jalan, kemudian si Amanda berencana menikah dengan si Dody.

Disaat waktu persiapan pernikahan, Amanda merasa biasa – biasa saja bahkan bingung dengan keadaannya sekarang. Karena si Dody terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga lupa dengan persiapan nikahnya, maka Amanda lah yang berusaha keras mengatur semua itu seperti membagi undangan dan sebagainya. Disaat Amanda membagi undangan pernikahan, Amanda hendak mengirimkan ke Hari (mantan pacarnya dulu ) dan mantan pacarnya Dody.

Moment itu lah yang dimanfaatkan oleh Hari untuk mengenang masa lalu nya dengan Amanda. Benih cinta lama kembali bersemi kembali diantara mereka berdua, tetapi amanda merasa bingung dengan keadaan ini. Waktu 10 hari lagi akan menjadi hari yang spesial untuk Amanda. Konflik akhirnya muncul diantara amanda dan dody akibat hadirnya si Hari. Selain itu, amanda mulai kesal dengan sikap dody yang tidak pernah memberikan kesempatan berbicara dan selalu sibuk dengan pekerjaannya. Sedangkan si Hari adalah orang yang santai menjalani hidup.

Well … ini merupakan format baru dalam menguak kisah cinta tentang pilihan dan kepastian hati. Semua orang pasti mengalami hal ini dan saya rasa banyak pelajaran penting untuk semua orang di dunia ini.

Dengan menghadirkan pemain berbakat seperti Reza Rahadian, Fanny Fabriana, Oka Antara, Kinaryosih, Aida Nurmala, Indra Herlambang dan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko membuat Film Hari Untuk Amanda layak di tonton ! Semoga film yang ditulis oleh Ginatri S Noer ini akan sukses seperti Ada Apa Dengan Cinta. I Hope n’ Selamat Menonton !

Sinopsis Film Merah Putih

19.52 Posted In Edit This 0 Comments »

Sinopsis Film Merah Putih

3Aug2009 Filed under: Film

film merah putihFilm perjuangan Indonesia sebagai penyambutan hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2009 akan hadir di layar bioskop indonesia. Sungguh film yang benar – benar tidak memakan biaya sedikit, karena melibatkan Crew perfilman internasional yang sudah berpengalaman. Film Merah Putih ini memiliki nuansa yang berbeda dengan yang film lain dan yang terpenting menunjukkan semangat perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Film ini dimulai dengan perjuangan indonesia untuk kemerdekaan di tahun 1947. Saat itu aksi Agresi Militer Belanda diluncurkan dengan menyerang para pejuang Indonesia di propinsi Jawa Tengah. Agresi itu dipimpin oleh Van Mook yang berkebangsaan Belanda menyerang membabi buta disegala penjuru. Sungguh ironik, kelompok pejuang Indonesia masih terlibat konflik pribadi. Dan moment tersebut di manfaatkan oleh Belanda sebagai misi pemecahan kekuatan para pejuang Indonesia.

Karena terdesak oleh gempuran yang bertubi – tubi, akhirnya para pejuang kemerdekaan bersatu untuk melawan dan berjuang hingga titik darah penghabisan. Teknik lama dengan bergerilya kembali di galakkan. Mereka berikrar untuk menunjukkan sebagai anak Bangsa Indonesia yang sesungguhnya dengan melepaskan rasa egoisme mengenai perbedaan. Seperti yang kita ketahui, negara indonesia tercinta terdiri berbagai kelas sosial, perbedaan suku, daerah, agama dan karakteristik. Akhirnya mereka bersatu karena perbedaan itu dan akhirnya menghasilkan sesuatu apa yang menjadi harapan, yakni mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Tidak tanggung – tanggung, film ini melibatkan para Crew Film Internasional yang sudah mempunyai nama besar di dunia perfilman internasional Hollywood. Seperti Inggris Adam Howarth ( Film Saving Private Ryan, Film Blackhawk Down ) yang menangani bagian Special Effects. Lalu Rocky McDonald menangani bagian Pemain pengganti ( Film Mission Impossible II, Film The Quiet American ). Ada pula Rob Trenton ( Film Batman : The Dark Knight ) menangani di bagian Make up dan Visual Effects. Untuk bagian Senjata, di percayakan John Bowring ( Film Crocodile Dundee II, Film The Matrix, Film The Thin Red Line, Film Australia, Film X-Men Origins:Wolverine ) dan yang info terakhir yang saya kutip dari 21cineplex adalah Asisten Sutradara oleh Mark Knight ( Film December Boys, Film Beautiful ).

Untuk para pemain nya diperankan oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Zumi Zola, Teuku Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati dan di sutradarai oleh Yadi Sugandi. Sedangkan skenario ditulis oleh Conor Allyn dan Rob Allyn.

Well … Anda tertarik untuk menonton Film Merah Putih yang di produseri oleh Hashim Djojohadikusumo, Rob Allyn dan Jeremy Stewart ini ? Silahkan tunggu aja tanggal mainnya …. Selamat Menikmati deh ….

Maung jeung Uncal (bodor si cepot)

19.45 Posted In Edit This 0 Comments »

Maung jeung Uncal (bodor si cepot)

Category: Bobodoran Sunda

Hiji poe leuweung nu sakitu legana kaduruk nepi ka cai ge garing bakating ku panasna seuneu. sasatoan kabeh mencar kalabur kaluar, teu nyesa hiji hijieun acan.

Sanggeus kahuruan tinggal haseupna tina jeuro guha kaluar indung jeung anak maung.

"Ma..aden lapar" anak maung ka indungna

"Nya ke urang..." can ge beres nyarita, ti tukangeun kaluar oge uncal ti jeuro guha, singhoreng uncal jalu nu ngilu nyumput.

"Ma itu uncal..udag ma aden hayang daging uncal" anak maung rada ngagareuwahkeun indungna anu reuwaseun.

Indung maung teu talangke langsung luncat ngudag eta uncal.

Uncal anu leuwih leutik leuwih lincah tibatan maung, ngan satarik tarikna ge sato nu geus nahan lapar jeung hawa panas duanana beuki laun, ngan sakadang uncal gancang manggih jalan manehna lulumpatan ngaliwatan tangkal kai nu rekep, maung bati ku nafsu teu bisa newak bae beunang kadeoh, manehna muru uncal ngan..awak maung tungtungna nyelap na sela tangkal.

Kanyahoan maung teu bisa ojah, uncal nguriling balik deui. abong jalu sanajan uncal boga pikiran cabul.

"Ah..bae sagalakna maung, da ti tukang mah angger we maung bikang" uncal ngomong sorangan. geus kitumah maung teh diopi ku uncal. geus beres uncal terus lumpat deui bari heheotan..(aya kituh uncal nga heot).

Geus bisa leupas maung balik deui ka anakna.

"Ma...ma..kumaha SI UNCAL teh beunang...mana ma..aden lapar.."

Indung maung kadon jamutrut ka anakna " eh...ari maneh tong susa sisi PAPIH kituh!!!" bari ngaleos.
Sent by: Irvan Budiansyah on May 13th, 2009 Rating: 3.34 (29 votes) AddThis

19.40 Posted In Edit This 0 Comments »
Aqidah Islamiyah

"Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya" (QS. An-Nisa':69)


Pendahuluan
Nilai suatu ilmu itu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar dan bermanfaat nilainya semakin penting untuk dipelajarinya. Ilmu yang paling penting adalah ilmu yang mengenalkan kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta. Sehingga orang yang tidak kenal Allah SWT disebut kafir meskipun dia Profesor Doktor, pada hakekatnya dia bodoh. Adakah yang lebih bodoh daripada orang yang tidak mengenal yang menciptakannya?

Allah menciptakan manusia dengan seindah-indahnya dan selengkap-lengkapnya dibanding dengan makhluk / ciptaan lainnya. Kemudian Allah bimbing mereka dengan mengutus para Rasul-Nya (Menurut hadits yang disampaikan Abu Dzar bahwa jumlah para Nabi sebanyak 124.000 semuanya menyerukan kepada Tauhid (dikeluarkan oleh Al-Bukhari di At-Tarikhul Kabir 5/447 dan Ahmad di Al-Musnad 5/178-179). Sementara dari jalan sahabat Abu Umamah disebutkan bahwa jumlah para Rasul 313 (dikeluarkan oleh Ibnu Hibban di Al-Maurid 2085 dan Thabrani di Al-Mu'jamul Kabir 8/139)) agar mereka berjalan sesuai dengan kehendak Sang Pencipta melalui wahyu yang dibawa oleh Sang Rasul. Namun ada yang menerima disebut mu'min ada pula yang menolaknya disebut kafir serta ada yang ragu-ragu disebut Munafik yang merupakan bagian dari kekafiran. Begitu pentingnya Aqidah ini sehingga Nabi Muhammad, penutup para Nabi dan Rasul membimbing ummatnya selama 13 tahun ketika berada di Mekkah pada bagian ini, karena aqidah adalah landasan semua tindakan. Dia dalam tubuh manusia seperti kepalanya. Maka apabila suatu ummat sudah rusak, bagian yang harus direhabilitisi adalah kepalanya lebih dahulu. Disinilah pentingnya aqidah ini. Apalagi ini menyangkut kebahagiaan dan keberhasilan dunia dan akherat. Dialah kunci menuju surga.

Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yang mengikat. Pada keyakinan manusia adalah suatu keyakinan yang mengikat hatinya dari segala keraguan. Aqidah menurut terminologi syara' (agama) yaitu keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Para Rasul, Hari Akherat, dan keimanan kepada takdir Allah baik dan buruknya. Ini disebut Rukun Iman.

Dalam syariat Islam terdiri dua pangkal utama. Pertama : Aqidah yaitu keyakinan pada rukun iman itu, letaknya di hati dan tidak ada kaitannya dengan cara-cara perbuatan (ibadah). Bagian ini disebut pokok atau asas. Kedua : Perbuatan yaitu cara-cara amal atau ibadah seperti sholat, puasa, zakat, dan seluruh bentuk ibadah disebut sebagai cabang. Nilai perbuatan ini baik buruknya atau diterima atau tidaknya bergantung yang pertama. Makanya syarat diterimanya ibadah itu ada dua, pertama : Ikhlas karena Allah SWT yaitu berdasarkan aqidah islamiyah yang benar. Kedua : Mengerjakan ibadahnya sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW. Ini disebut amal sholeh. Ibadah yang memenuhi satu syarat saja, umpamanya ikhlas saja tidak mengikuti petunjuk Rasulullah SAW tertolak atau mengikuti Rasulullah SAW saja tapi tidak ikhlas, karena faktor manusia, umpamanya, maka amal tersebut tertolak. Sampai benar-benar memenuhi dua kriteria itu. Inilah makna yang terkandung dalam Al-Qur'an surah Al-Kahfi 110 yang artinya : "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya."

Perkembangan Aqidah
Pada masa Rasulullah SAW, aqidah bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri karena masalahnya sangat jelas dan tidak terjadi perbedaan-perbedaan faham, kalaupun terjadi langsung diterangkan oleh beliau. Makanya kita dapatkan keterangan para sahabat yang artinya berbunyi : "Kita diberikan keimanan sebelum Al-Qur'an"

Nah, pada masa pemerintahan khalifah Ali bin Abi Thalib timbul pemahaman -pemahaman baru seperti kelompok Khawarij yang mengkafirkan Ali dan Muawiyah karena melakukan tahkim lewat utusan masing-masing yaitu Abu Musa Al-Asy'ari dan Amru bin Ash. Timbul pula kelompok Syiah yang menuhankan Ali bin Abi Thalib dan timbul pula kelompok dari Irak yang menolak takdir dipelopori oleh Ma'bad Al-Juhani (Riwayat ini dibawakan oleh Imam Muslim, lihat Syarh Shohih Muslim oleh Imam Nawawi, jilid 1 hal. 126) dan dibantah oleh Ibnu Umar karena terjadinya penyimpangan-penyimpangan. Para ulama menulis bantahan-bantahan dalam karya mereka. Terkadang aqidah juga digunakan dengan istilah Tauhid, ushuluddin (pokok-pokok agama), As-Sunnah (jalan yang dicontohkan Nabi Muhammad), Al-Fiqhul Akbar (fiqih terbesar), Ahlus Sunnah wal Jamaah (mereka yang menetapi sunnah Nabi dan berjamaah) atau terkadang menggunakan istilah ahlul hadits atau salaf yaitu mereka yang berpegang atas jalan Rasulullah SAW dari generasi abad pertama sampai generasi abad ketiga yang mendapat pujian dari Nabi SAW. Ringkasnya : Aqidah Islamiyah yang shahih bisa disebut Tauhid, fiqih akbar, dan ushuluddin. Sedangkan manhaj (metode) dan contohnya adalah ahlul hadits, ahlul sunnah dan salaf.

Bahaya Penyimpangan Pada Aqidah
Penyimpangan pada aqidah yang dialami oleh seseorang berakibat fatal dalam seluruh kehidupannya, bukan saja di dunia tetapi berlanjut sebagai kesengsaraan yang tidak berkesudahan di akherat kelak. Dia akan berjalan tanpa arah yang jelas dan penuh dengan keraguan dan menjadi pribadi yang sakit personaliti. Biasanya penyimpangan itu disebabkan oleh sejumlah faktor diantaranya :

  1. Tidak menguasainya pemahaman aqidah yang benar karena kurangnya pengertian dan perhatian. Akibatnya berpaling dan tidak jarang menyalahi bahkan menentang aqidah yang benar.

  2. Fanatik kepada peninggalan adat dan keturunan. Karena itu dia menolak aqidah yang benar. Seperti firman Allah SWT tentang ummat terdahulu yang keberatan menerima aqidah yang dibawa oleh para Nabi dalam Surat Al-Baqarah 170 yang artinya : "Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Ikutlah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami." (Apabila mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk."

  3. Taklid buta kepada perkataan tokoh-tokoh yang dihormati tanpa melalui seleksi yang tepat sesuai dengan argumen Al-Qur'an dan Sunnah. Sehingga apabila tokoh panutannya sesat, maka ia ikut tersesat.

  4. Berlebihan (ekstrim) dalam mencintai dan mengangkat para wali dan orang sholeh yang sudah meninggal dunia, sehingga menempatkan mereka setara dengan Tuhan, atau dapat berbuat seperti perbuatan Tuhan. Hal itu karena menganggap mereka sebagai penengah/arbiter antara dia dengan Allah. Kuburan-kuburan mereka dijadikan tempat meminta, bernadzar dan berbagai ibadah yang seharusnya hanya ditujukan kepada Allah. Demikian itu pernah dilakukan oleh kaumnya Nabi Nuh AS ketika mereka mengagungkan kuburan para sholihin. Lihat Surah Nuh 23 yang artinya : "Dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr."

  5. Lengah dan acuh tak acuh dalam mengkaji ajara Islam disebabkan silau terhadap peradaban Barat yang materialistik itu. Tak jarang mengagungkan para pemikir dan ilmuwan Barat serta hasil teknologi yang telah dicapainya sekaligus menerima tingkah laku dan kebudayaan mereka.

  6. Pendidikan di dalam rumah tangga, banyak yang tidak berdasar ajaran Islam, sehingga anak tumbuh tidak mengenal aqidah Islam. Pada hal Nabi Muhammad SAW telah memperingatkan yang artinya : "Setiap anak terlahirkan berdasarkan fithrahnya, maka kedua orang tuanya yang meyahudikannya, menashranikannya, atau memajusikannya" (HR: Bukhari).

Apabila anak terlepas dari bimbingan orang tua, maka anak akan dipengaruhi oleh acara / program televisi yang menyimpang, lingkungannya, dan lain sebagainya.

  1. Peranan pendidikan resmi tidak memberikan porsi yang cukup dalam pembinaan keagamaan seseorang. Bayangkan, apa yang bisa diperoleh dari 2 jam seminggu dalam pelajaran agama, itupun dengan informasi yang kering. Ditambah lagi mass media baik cetak maupun elektronik banyak tidak mendidik kearah aqidah bahkan mendistorsinya secara besar-besaran.

Tidak ada jalan lain untuk menghindar bahkan menyingkirkan pengaruh negatif dari hal-hal yang disebut diatas adalah mendalami, memahami dan mengaplikasikan Aqidah Islamiyah yang shahih agar hidup kita yang sekali dapat berjalan sesuai kehendak Sang Khalik demi kebahagiaan dunia dan akherat kita, Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa' 69 yang artinya : "Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."

Dan juga dalam Surah An-Nahl 97 yang artinya : "Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

Faedah Mempelajari Aqidah Islamiyah
Karena Aqidah Islamiyah bersumber dari Allah yang mutlak, maka kesempurnaannya tidak diragukan lagi. Berbeda dengan filsafat yang merupakan karya manusia, tentu banyak kelemahannya. Makanya seorang mu'min harus yakin kebenaran Aqidah Islamiyah sebagai poros dari segala pola laku dan tindakannya yang akan menjamin kebahagiannya dunia akherat. Dan merupakan keserasian antara ruh dan jasad, antara siang dan malam, antara bumi dan langit dan antara ibadah dan adat serta antara dunia dan akherat. Faedah yang akan diperoleh orang yang menguasai Aqidah Islamiyah adalah :

  1. Membebaskan dirinya dari ubudiyah / penghambaan kepada selain Allah, baik bentuknya kekuasaan, harta, pimpinan maupun lainnya.

  2. Membentuk pribadi yang seimbang yaitu selalu kepada Allah baik dalam keadaan suka maupun duka.

  3. Dia merasa aman dari berbagai macam rasa takut dan cemas. Takut kepada kurang rizki, terhadap jiwa, harta, keluarga, jin dan seluruh manusia termasuk takut mati. Sehingga dia penuh tawakkal kepad Allah (outer focus of control).

  4. Aqidah memberikan kekuatan kepada jiwa , sekokoh gunung. Dia hanya berharap kepada Allah dan ridho terhadap segala ketentuan Allah.

  5. Aqidah Islamiyah adalah asas persaudaraan / ukhuwah dan persamaan. Tidak beda antara miskin dan kaya, antara pinter dan bodoh, antar pejabat dan rakyat jelata, antara kulit putih dan hitam dan antara Arab dan bukan, kecuali takwanya disisi Allah SWT.

cerita lucu

20.41 Posted In Edit This 0 Comments »

Gadis dan Ibu Muda

Category: Humor Umum

Ada seorang gadis cantik, dia sedang dalam perjalanan menuju ke kantor, di angkutan umum dia bertemu seorang ibu muda yang tidak kalah cantik dengannya. Iseng si gadis pun bertanya:

Gadis : "Bu, apakah ibu sudah berkeluarga?"
Ibu : "Sudah."
Gadis : "Sudah punya anak?"
Ibu : "Oh ya, Anak laki-laki."
Gadis : "Wow cowok. Apakah ia merokok?"
Ibu : "Tidak dong..."
Gadis : "Apakah ia minum minuman keras?"
Ibu : "Setetes pun tidak."
Gadis : "Suka main cewe ga?"
Ibu : "Jangan sampe..."

Si gadis pun tertarik, tipe dia banget tuh cowok.

Gadis : "Ah, jarang sekali ada cowo seperti itu di jaman sekarang, ngomong-ngomng usia anak ibu berapa?"

Ibu : "Oooo, kemaren dia baru merayakan ulang tahunnya yang pertama..."

Gadis : "???!!!"

Memeriksakan Komplikasi Penyakit ke Dokter Hewan

Category: Humor Umum

Ibu Lizzy membawa anaknya menemui Dokter Hewan.

"Tolong, Dok. Anak saya mengidap komplikasi," kata Ibu Lizzy.

"Ibu salah tujuan. Saya kan, Dokter Hewan." kata sang Dokter.

"Saya tahu, Dok. Justru itu saya kemari." jawab ibu Lizzy.

"Lho, emangnya kenapa?" kata Pak Dokter.

"Anak saya kan mengidap Cacingan dan Malaria, Dok. Coba, apakah Cacing dan Nyamuk itu bukan Hewan?"
Sent by: e-ketawa on Feb 13th, 2010 | Rate it and send to friend